JAKARTA – Kader muda Zaenuddin Amali menyatakan kesiapannya maju menjadi calon ketua umum menggantikan Aburizal Bakrie. Namun, dia mengaku tak punya strategi khusus menghadapi suksesi kepemimpinan Patai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX yang akan digelar awal tahun depan.
Lebih banyak, Zaenuddin banyak membahas strategi bagaimana Partai Golkar bisa memenangi Pemilu 2019. "Karena itu saya sebagai calon ketua umum partai Golkar harus terus meng-update daerah yang strategis untuk memenangkan hati rakyat," cetus Amali saat menghadiri ‘Silaturahim 50 Tahun Partai Golkar’, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Munculnya banyak kader muda yang ingin tampil memimpin Partai Golkar mendapat dukungan dari sejumlah politisi partai bertanda gambar beringin ini. Hajriyanto Y Tohari dan Agun Gunandjar Sudarsa sama-sama menyatakan harapannya agar partai banyak melibatkan kader muda.
“Tanpa melibatkan kader muda, diyakini Partai Golkar bakal terpuruk dalam Pemilu 2019,” kata Agun. Sedangkan, Hajriyanto menyatakan, agar Partai Golkar mampu menjadi pemenang dalam Pemilu 2019, hendaknya melakukan regenerasi pemimpinnya. Acara itu juga dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dan Wakil Bendahara Umum Ridwan Mukti yang juga bupati Musi Rawas.
Tujuh Kandidat
Acara Silaturahim 50 Tahun Partai Golkar itu juga dihadiri lima bakal calon kandidat ketua umum Partai Golkar. Kelimanya adalah Airlangga Hartarto, MS Hidayat, Priyo Budi Santosa, HR Agung Laksono, dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Kelima tokoh itu sebelumnya mengadakan pertemuan di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan untuk mendeklarasikan diri menjadi bakal calon ketua umum.(b)