Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 17 Jan 2016 - 11:30:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Hadapi Gafatar, NU dan Muhammadiyah Diminta Memperkuat Perannya

48NU-MU.jpg
NU dan Muhammadiyah (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dua ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, diminta untuk memperkuat perannya, sehingga peluang berkembangnya organisasi keagamaan "tidak jelas" yang meresahkan masyarakat tidak dapat berkembang.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mendorong para pendakwah lebih progresif menangkal berbagai ajaran menyimpang di tengah masyarakat yang disebarkan oleh kelompok atau organisasi tertentu.

"Ini (kasus hilangya orang akibat rekrutmen Gafatar) menjadi momentum bagi para pendakwah untuk lebih progresif mencerdaskan masyarakat dengan mengajarkan ilmu agama secara menyeluruh," kata Haedar seperti dikutip dari pemberitaan Antara, Minggu (17/1/2016).

Menurut Haedar, apabila ditelusuri lebih dalam, hingga saat ini diperkirakan masih banyak organisasi sempalan yang mengatasnamakan Islam dengan ajaran yang menyimpang. Pergerakannya juga cenderung beroperasi di bawah tanah atau sulit terdeteksi oleh masyarakat umum.

Oleh sebab itu, menurut dia, serangan paham-paham menyimpang yang marak muncul akhir-akhir ini lebih efektif jika ditangkal dengan gerakan kultural yang mengutamakan upaya mencerdaskan masyarakat.

"Alam pikir masyarakat perlu dicerdaskan sehingga tidak mudah terpengaruh dengan doktrin-doktrin yang menyimpang," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebut kelompok Gafatar merupakan kelompok yang berbahaya sehingga perlu diwaspadai.

"Ini kelompok berbahaya yang bisa menyesatkan saudara-saudara kita. Oleh karena itu, kita selalu menjaga warga NU dari berbagai ancaman jenis teroris, dan kiai-kiai NU juga selalu membimbing masyarakat agar mengarahkan pada Islam yang berakhlak, beradab, dan berbudaya," katanya.

Ia menegaskan sikap secara pribadi dan oraninasi NU sudah jelas, yakni antikekerasan dan antiradikalisme.

Untuk itu, Said meminta pemerintah selalu bergerak cepat dalam menangkal organisasi-organisasi tidak jelas, terlebih mereka menolak konsep kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indinesia.

"Agar pemerintah soal organisasi tidak jelas, terutama yang menolak 'nation' seperti mereka yang mengusung Islam khilafah hendaknya dibubarkan. Ormas-ormas yang meneror dan memicu ketakutan masyarakat agar dibubarkan," katanya. (mnx)

tag: #gafatar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement