PAINAN (TEROPONGSENAYAN) - Sebanyak empat kepala keluarga yang tergabung dalam organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat telah menghilang dari kabupaten itu sejak Maret 2015.
Kepala Satuan Intelkam Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Selatan AKP Suhendriyatno mengatakan, sekitar 30 jiwa dari empat keluarga tersebut hingga kini tidak lagi tinggal di Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan.
"Ketika masih di Pesisir Selatan kami terus memantau aktifitasnya sehari hari di lingkungannya (Bayang). Selama itu mereka (empat keluarga) juga aktif pada kegiatan sosial kemasyarakatan, " kata dia di Painan, Senin (18/1/2016).
Keempat keluarga tersebut terindikasi bergabung dengan Gafatar karena setiap kali melaksanakan kegiatan sosial, mereka selalu mengatasnamakan Gafatar.
Meski telah mengetahui keberadaan organisasi tersebut di Pesisir Selatan, namun kepolisian setempat belum bisa mengambil tindakan keras karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat belum mengeluarkan fatwa terkait keberadaan Gafatar di kabaupaten itu.
"Ini yang jadi kendala bagi kita selama ini untuk mengambil tindakan terhadap Gafatar di kabupaten ini. Hingga kini MUI setempat belum menandatangani fatwa terkait Gafatar ini. Kita mengasumsi, fatwa itu belum ditandatangani karena Ketua MUI Pesisir Selatan tidak lagi berdomisisi di kabupaten ini, " tuntas dia.(yn/ant)