JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kisruh kasus pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) pada APBD-P DKI 2014 terus menuai polemik.
Terakhir, publik dibuat geger oleh pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana, yang menyebut adanya barter anggaran antara eksekutif dan legislatif dalam APBD-P DKI 2014.
Mendengar kabar tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meradang. Bagi Ahok, itu adalah pernyataan bodoh dan fitnah belaka.
Ahok menegaskan bahwa tidak ada istilah barter-barteran proyek dalam APBD-P DKI 2014.
"Nggak ada barter-barter. Itu UPS sudah ada sejak tahun 2013. Sudah ada loh mereka main-main mebel komputer. Kalau ada barter, ngapain gue yang buka? Enggak ada! Kalau dia ngomong barter enggak bisa. Yang patokannya KUA-PPAS. Sekarang kita ngomong deh, kalau dia fitnah barter, itu fitnah yang gobloknya minta ampun!," kata Ahok dengan nada tinggi tengah pekan kemaren.
Sementara itu, kepada TeropongSenayan, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana (Lulung) menanggapi santai cacian Ahok.
"Kalau saya dianggap bego, saya enggak bisa jelaskan fakta yang sebenarnya dong?," kata Haji Lulung saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (7/2/2016).
Haji Lulung menjelaskan, dirinya mengetahui soal adanya barter (anggaran) tersebut sat diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait audit investigasi pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Anehnya, dia (Ahok) nuduh saya enggak tahu apa-apa. Pertanyaannya, dia tahu dari mana? Kalau dia tahu dan merasa pinter, kenapa (saat beraksi) di Tipikor malah banyak menjawab tidak tahu," jelas ketua DPW PPP DKI ini.
"Saya bego kagak apa-apa, dari pada pinter ngeboong, sampai bawa-bawa nama Presiden (Jokowi) lagi, parah!," cetus Haji Lulung.
Meski begitu, Haji Lulung mengaku maklum. Menurutnya, pernyataan Ahok yang menganggap dirinya memfitnah itu menunjukkan bahwa pejabat asal Belitung itu tengah panik luar biasa.
"Ahok ini memang pintar, cerdas, jenius. Tapi pinter ngeboong, sayangnya dia kemaren ngeboongnya salah tempat. Masak Hakim Tipikor mau dia boongoin juga, hehe," sindri Haji Lulung.
Sebelumnya, Ahok menganggap pernyataan Haji Lulung soal adanya barter program pengadaan UPS dengan tiga program lain di APBD Perubahan 2014 tidak berdasar.
Tiga program yang disebut dibarter dengan UPS yakni pembelian lahan RS Sumber Waras, Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sedangkan Ahok mengklaim kalau pengadaan UPS sudah dilakukan sejak 2013.
"Enggak ada barter-barteran, kalau dia ngomong barter ya enggak bisa," kata Ahok.
Lanjut Ahok, "Kalau dia (Lulung) fitnah barter, itu fitnah yang gobloknya minta ampun! Jadi itu fitnah yang agak goblok, kasih tahu Lulung," tandasnya.
