Opini
Oleh Agus Eko Cahyono pada hari Selasa, 11 Nov 2014 - 09:50:06 WIB
Bagikan Berita ini :
Seolah Bela Wong Cilik

PDIP Takut Kalah di Pemilukada 2015

30ekoshilman_kampanye jokowi_original_02.JPG
kampanye jokowi PDIP (Sumber foto : Teropong Senayan/Eko S Hilman)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Penolakan sejumlah kader PDIP terkait kenaikan BBM dicurigai hanya manuver politik, karena PDIP tak ingin kalah di Pemilukada 2015.
"Saya memahami langkah PDIP menolak kenaikan BBM. Karena PDIP sebagai sebuah institusi politik harus bisa menjaga imagenya. PDIP masih harus bertarung dalam pemilukada, sehingga secara institusi harus menolak kenaikan BBM," kata pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI) Siti Zuhro kepada TeropongSenayan di Jakarta, kemarin.

PDIP sadar akan mengikuti semua perhelatan pilkada, sambung guru besar riset ini, makanya parpol ini tidak mau lepas dari stigma sebagai partai wong cilik. "Jadi wajar, PDIP memelihara isu penolakan kenaikan BBM, dengan begitu PDIP memelihara konstituen wong ciliknya,” jelasnya Siti yang biasa disapa Wiwik.

Namun begitu, sambung Wiwik, PDIP harus konsisten dan jujur dalam mengkritik Jokowi, termasuk berani mengkritisi program Jokowi yang akan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan BBM. "Jangan mengkritik program SBY, tapi sekarang malah menirunya. Ini kan lucu jadinya. Revolusi mental harus diwujudkan dengan program nyata bukan mengganti kemasan program tersebut," tegasnya.

Menurut pengurus Balitbang PP MUhammadiyah ini, Presiden Jokowi harusnya mencari jalan guna mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, terutama bekerja sama dengan Pemda. "Kemiskinan bukan hanya di Jakarta. Ada 187 daerah yang tertinggal dan miskin. Daerah miskin artinya daerah gagal dan masyarakatnya pasti terbelakang,” imbuhnya. (ec)




Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #peringatan buat Jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Rasionalitas Warga Waras

Oleh Beathor Suryadi
pada hari Jumat, 06 Jun 2025
Seorang tokoh nasional mengaku memiliki ijazah sarjana yang terbit pada 1985. Namun, skripsinya baru dibuat pada 2018. Dugaan pemalsuan itu semula luput dari perhatian publik. Ijazah cukup ...
Opini

MENDENGAR OBAMA YANG MENDUKUNG HARVARD UNIVERSITY, MELAWAN DONALD TRUMP

Barack Obama bukan hanya mantan Presiden Amerika Serikat. Ia juga alumni Fakultas Hukum Universitas Harvard. Ketika saya membaca pernyataan publik Obama yang membela kebebasan akademik dan ...