JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Fraksi Gerindra DPR menolak tegas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebelum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggunakan haknyaFraksi Gerindra minta pemerintah membatalkan kebijakan tersebut. "Fraksi Gerindra menolak kenaikkan harga BBM yang diputuskan oleh presiden Joko Widodo," cetus Ahmad Muzani ketua Fraksi Gerinda, di ruang Fraksi Gerindra, Rabu (19/11).
Menurutnya, setelah 28 hari menjadi presden, Jokowi memberi keputusan yang mengejutkan. Bukan hanya itu pandangan fraksi Gerindra adalah bukan hanya tidak tepat, tapi jauh dari harapan apa yang dijanjikan Presiden Jokowi pada saat kampanye lalu. "Ini masyarakat international sedang pesta pora menikmati harga BBM tapi kita malah ditekan dengan kenaikan," katanya lagi.
Ditambahkan, banyak negara seperti China sudah melakukan penurunan harga hingga 7 kali, Amerika juga sama. "Tetapi tidak terjadi pada negara kita, justru menaikan harga BBM," ujarnya.
Alasan pemerintah yang menyebutkan kurs rupiah yang melampaui ambang batas APBN, menurut Muzani tidak bisa dibenarkan. Apalagi kalau sekadar subsidi BBM yang diberikan kepada masyarakat dianggap tidak tepat sasaran.
"Alasan tersebut tidak masuk akal, dengan kewenangan yang kuat, seharusnya pemerintah bisa menekan dolar seperti meningatkan ekspor, menambah jumlah produksi, dan investasi agar pendapatan negara meningkat dan kenaikan harga BBM itu tidak terjadi," tambahnya. (ss)