JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Untuk menunjang Program Kartu Indonesia Pintar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikud) Anies Baswedan mengaku sedang berkoordinasi dengan 19 kementerian di Kabinet Kerja. Perlunya untuk mengumpulkan duit yang berasal dari program sosial yang ada di setiap kementerian tersebut.
Menurut Anies, program sosial yang selama ini ada belum berjalan efektif. Alasannya, karena masih jalan sendiri-sendiri. Cara seperti itu dinilainya, menghamburkan anggaran, bukan menghemat anggaran. Jika dikoordinasikan, dia yakin, duit-duit dari program sosial itu dapat dipakai untuk mendukung program baru Jokowi seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Dari awal pemerintahan Pak Jokowi itu ingin semua program-program bantuan sosial itu dijalankan secara dikonsolidasi," kata Anies kepada TeropongSenayan di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Sabtu (22/11/14).
Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini menjelaskan, pihaknya akan membuat sistem penghematan anggaran lewat percetakan dan distribusi. Selain itu juga Anies mengatakan kalau Kartu Indonesia Pintar bakal didistribusikan langsung ke keluarga siswa melalui data sekolah.
"Kalau percetakan dan distribusi saja dikerjakan sendiri-sendiri mahal. Karena itu alasan dikonsolidasi adalah untuk efisiensi," pungkasnya. Namun dia tak menjelaskan berapa besar anggaran yang bisa dikumpulkan dari program sosial di 19 kementerian tersebut. (b)