JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Salah satu hal yang harus dipersiapkan menghadapi deklarasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 adalah penguasaan bahasa asing yang berlaku di negara-negara anggota ASEAN.
Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno-Hatta (IEPSH) M Hatta Taliwang mengisyaratkan, salah satu yang harus dipersiapkan pemerintah adalah menggenjot pelajaran bahasa asing. Dia melihat, negara lain rakyatnya sudah banyak yang belajar bahasa Indonesia sehingga tenaga-tenaga kerja mereka siap masuk dan bersaing ke Indonesia. Dengan penguasaan bahasa asing yang baik, bahkan tenaga kerja Filipina
lebih unggul dari para TKI tidak hanya di kawasan SEAN saja, tapi juga di Saudi Arabia dan negara-negara kawasan Timur Tengah lainnya.
Menurut Hatta, dari sisi kesiapan dalam berkomunikasi, pemerintah belum melatih rakyatnya menggunakan bahasa asing. "Implikasinya sangat luas, bangsa Indonesia belum siap bertarung, beda dengan Myanmar dan Thailand, banyak yang sudah belajar bahasa asing seperti Bahasa Indonesia, dan sebagainya," kata Hatta.
"Kita sudah menduga negara mana yang siap, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand," ujarnya. Jika dalam soal berbahasa kita belum siap, kata mantan anggota DPR dari fraksi PAN ini, jelas akan menimbulkan implikasi sosial politik yang luas saat MEA dideklrasikan," ujar Hatta, direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH).
Dalam praktiknya, MEA membuka peluang satu negara dapat menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh kawasan Asia Tenggara. Sehingga, kata di, kompetisi akan semakin kuat. (b)