Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 16 Mei 2016 - 00:01:35 WIB
Bagikan Berita ini :

MPR Anggap tak Masalah Jokowi Bawa Indonesia Gabung TPP 

5medium_88jokowi-indra.jpg
Jokowi (Sumber foto : Indra/TeropingSenayan)

NUSA DUA (TEROPONGSENAYAN) - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tak mempermasalahkan rencana Presiden Jokowi agarIndonesia bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP).

"Saya kira rencana Pak Presiden ingin bergabung dengan TPP sudah dipikirkan masak-masak," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin selepas pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua Bali Convention Center (NDBCC), Sabtu (14/5/2016) malam.

Ia memahami konsekuensi dari bergabungnya Indonesia ke dalam perjanjian perdagangan TPP yang mewajibkan legislatif merombak banyak undang-undang (UU).

"Jika itu untuk pertumbuhan ekonomi kita, tak masalah merombak UU terkait. Saya rasa hanya Alquran saja yang tak boleh dirubah-rubah," jelas politikus yang kini maju sebagai kandidat ketua umum Partai Golkar tersebut.

Ia menyakini, Indonesia mampu bersaing sehat di TPP terutama dengan 4 negara ASEAN yang telah lebih dulu bergabung.

"Saya yakin Indonesia mampu bersaing dengan Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam dan Malaysia yang telah lebih dulu menyepakati perjanjian ini. Tinggal bagaimana kita melakukan akselerasi di beberapa sektor," katanya.

Mahyudin mengatakan, kekayaan intelektual menjadi sektor pertama harus diperhatikan serius.

"Indonesia harus melindungi hak paten dari berbagai hasil inovasi anak bangsa maupun tradisi, seni budaya dan kearifan lokal. Tak ternilai harganya," jelasnya.

Sektor berikutnya adalah reformasi bidang perburuhan.

"Indonesia harus mampu menyediakan tenaga kerja yang kompeten. Sehingga memiliki nilai tambah untuk diserap dunia usaha."

Menurutnya, universitas harus mampu menghasilkan lulusan yang beorientasi riset dan inovasi bukan sekadar lulus saja untuk kemudian menganggur. Terakhir, menurutnya Indonesia jangan ragu untuk melakukan revitalisasi badan usaha milik negara (BUMN).

"BUMN harus mandiri. Jangan terus minta dispensasi, kemudahan atau perlindungan. Tapi sebaliknya harus profesional dan mampu memberikan kontribusi terhadap negara," tandasnya. (iy)

tag: #jokowi  #tpp  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita
Hadiri Anniversary HOG Indomobil Jakarta Chapter

Bamsoet Ajak Komunitas Motor Besar Menjadi Pelopor Keselamatan Berkendara

Oleh Aris Eko
pada hari Senin, 25 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak komunitas motor besar menjadi pelopor keselamatan berkendara di jalan ...
Berita

Dave Laksono Apresiasi Kewibawaan Presiden Indonesia di Kancah Internasional

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyambut baik dan mengapresiasi kewibawaan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dalam kunjungannya ke beberapa negara dan ...