JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Anies Baswedan menyalahkan M Nuh. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah ini menuding menteri yang dia gantikan itu terlalu tergesa-gesa menerapkan kurikulum 2013 karena saat pergantian kabinet.
"Masalahnya Kurikulum 2013 ini belum dievaluasi sejak diimplementasikan. Saya katakan kita tidak bisa kasih pada anak-anak sesuatu yang belum pernah dievaluasi," ujar Anies Baswedan kepada Teropong Senayan di Jakarta, Senin (15/12/2014).
Selain itu juga ada alasan kuat Menteri Anies Baswedan menghentikan Kurikulum 2013. Menurut dia, langkah itu dilakukan karena banyak guru yang belum siap. Peran guru dalam proses pengajaran dinilai sangat penting.
"Karena saya menilai kemajuan pendidikan itu ada di guru bukan di kurikulum. Saya sudah bertemu dengan banyak guru terkait permasalahan ini, dan paling banyak keluhan itu pada guru SD yang bilang belum siap memakai Kurikulum 2013," kata Anies Baswedan.
Anies yang ditemui di selasar kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, mengungkapkan jika hal itu tetap dijalankan maka situasi pendidikan di Indonesia tidak akan berjalan maksimal. Bahkan dia berpendapat justru membebani guru.
Anies mengungkapkan bahwa penghentian Kurikulum 2013 ini berlaku bagi sekolah yang sudah menjalankan satu semester. Bagi Anies tidak masalah dengan adanya banyak pihak yang kini mempersoalkan kebijakannya.
"Soal ada pro dan kontra itu biasa. Kita dalam waktu dekat ini akan mengevaluasi kepada sekolah yang sudah menjalankan Kurikulum 2013 selama tiga semester, dan nantinya akan kita nilai di semester empatnya," ujarnya.
Untuk keperluan inilah Anies sudah meminta kepada pusat Kurikulum untuk memanggil pihak-pihak yang mengkritik Kurikulum 2013, agar memberikan masukan dan perbaikan. Melalui langkah inilah diharapkan ada solusi terhadap penerapan kurikulum.
"Saya sudah suruh pihak kurikulum untuk mendiskusikan dengan pakar-pakar agar kita bisa melihat kelemahan Kurikulum 2013 ini. Dari situ akan tahu, apa yang harus diperbaiki dan saya minta minggu ini sudah ada hasil indentifikasinya," pungkasnya.(ris)