JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Melemahnya kurs rupiah yang hampir menembus Rp 13.000/US$ membuat kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) khawatir. Sebab pelemahan rupiah kali ini dinilai berlangsung cepat.
"Pelemahan ini cukup cepat yah. Jadi memang kita (pengusaha-red) cukup khawatir kalau Bank Indonesia tidak secara intensif mengelola pelemahan rupiah ini dengan baik," kata Hariyadi Sukamdani, Ketua Apindo, Jakarta Selatan, Rabu (17/12/14).
Meski mengakui bahwa naik turunnya nilai rupiah merupakan sebuah siklus yang selalu terjadi setiap Desember dan akhir Juni. Namun bila nilai rupiah menembus di angka Rp13.000/US$, maka pemerintah diminta sigap melakukan operasi moneter guna menstabilkan nilai rupiah.
"Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang memiliki jatuh tempo utang valas pada akhir tahun. Walaupun sebagian sudah melakukan hedging untuk melindungi utang valasnya," papar Hariyadi yang meyakini fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup baik.
Menurut dia nilai rupiah yang tidak stabil ini akan memberatkan perusahaan yang masih melakukan impor bahan baku. Namun, sebaliknya menguntungkan perusahaan yang melakukan eksport, karena pendapatannya dalam mata uang dolar AS.(ris)