JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebuah video berdurasi satu menitan menayangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlibat adu panco dengan putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Adu ponco Bapak-Anak ini diunggaholeh Kaesang ke Youtube pada Sabtu (2/7/2016) lalu.

Direktur Center For Budget Analysis Uchok Sky Khadafi menyayangkan perilaku anak Jokowi tersebut. Sebab, ia bermain “lucu-lucuan” di tengah rakyat yang sedang susah di jalan untuk mudik.

"Ini tindakan yang tak patut, yang seolah mengejek rakyat yang bersusah payah untuk mudik ke kampung halaman. Rakyat sudah jenuh dengan tontotan yang tak memiliki makna bagi rakyat,” kata Uchok kepada TeropongSenayan, Senin (4/7/2016).

“Tolong hentikan gymick-gymick palsu yang tak memberi arti apa-apa bagi rakyat itu. Jokowi mestinya sadar dan sensitif. Katanya merakyat, nasib rakyat yang berpuluh-puluh jam di jalan saja tak paham.”

Tentang kemacetan sendiri, ia melihat bahwa pemerintah tidak maksimal bekerja. Padahal alokasi anggaran dari APBN tahun 2016 dari kementerian perhubungan untuk kegiatan lebaran dan lain-lain sangat besar dan mahal.

Misalnya pada direktorat Jenderal Perkeretaapian yang disediakan alokasi anggaran sebesar Rp9,9 milyar, dan Rp.100.1 milyar untuk subsidi angkutan kereta api.

Kemudian, lanjut dia, Ditjen Perhubungan Darat mengalokasi anggaran untuk lebaran dan lain lain sebesar Rp.27.6 milyar.

"Alokasi anggaran ini besar, tapi pihak pemerintah benar benar gagal total untuk pelayaan rakyat untuk mudik.” (iy)