JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Gempa dan Tsunami di Aceh sudah berlangsung sepuluh tahun yang lalu. Namun masyarakat masih sangat perlu diberi pengetahuan dan pendidikan kebencanaan. Tujuan agar sigap saat benar-benar terjadi bencana lagi.
Menurut Krisna Mukti, anggota Fraksi PKB DPR RI, pengetahuan dan pendidikan mengenai gempa maupun tsunami juga bertujuan agar masyarakat mengenali dan memahami peristiwa alam yang menimbulkan bencana berdasarkan ilmu pengetahuan. Atau ilmiah.
"Kesadaran masyarakat akan ilmu pengetahuan tentang gempa dan tsunami harus ada. Sehingga mereka akan menjadi siap dan siaga saat tanda-tanda bencana itu muncul kapan saja," kata Krisna saat dihubungi TeropongSenayan, Jakarta, Jumat (26/12/14).
Ilmu pengetahuan bahwa Indonesia tempat bertemunya tiga lempeng benua sehingga rawan terjadi gempa. Selain itu juga membuat terjadinya ring of fire (cincin gunung api) sepanjang Sumatera-Jawa-Bali-NTB-NTT-Maluku. Semua itu perlu dipahami masyarakat.
Krisna yang mengaku sempat mengikuti Kunjungan Kerja ke Serambi Mekkah itu mengungkapkan pendidikan kebencanaan itu sangat dibutuhkan masyarakat. "Kalau masyarakat sudah paham akan bencana alam dengan mengenali tanda-tandanya, ketika bencana datang bisa meminimalisir akibat bencana tersebut," ujarnya.
Di Aceh, hari ini diselenggarakan peringatan 10 tahun Tsunami. Sejak kemarin petang Wapres Jusuf Kalla sudah berada di Banda Aceh untuk menghadiri acara ini. Selain itu ada skeitar 35 perwakilan negara sahabat yang juga hadir.
Acara yang antara lain diisi dengan dzikir dan doa untuk para korban bencana Tsunami di pusatkan di mesjid raya Banda Aceh. Ribuan orang mengenakan baju putih menyemut di tempat acara berdoa dengan khusyu.(ris)