JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Forum Rektor Indonesia (FRI) mendesak dihidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Harapanya, berdasarkan GBHN inilah Presiden dan Wakil Presiden mengemudikan arah perjalanan negara dan bangsa secara berkesinambungan.
Tanpa GBHN, menurut penilaian FRI, pemimpin negara tanpa pegangan menyelenggarakan pemerintahan. "Sehingga, yang terjadi adalah negara dan pemerintahan 'autopilot' atau berjalan sendiri tanpa arah," ujar Prof Dr Ravik Karsidi, Ketua FRI di Jakarta, Sabtu (3/1/2014).
Untuk itulah, FRI sudah menyelesaikan naskah akademik GBHN. Bahkan naskah ini sudah diserahkan kepada Presiden-Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD, MK, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), dan semua partai peserta pemilu.
"Kami sudah merampungkan naskah akademik penyusunan GBHN guna mengembalikan kedaulatan rakyat," ujar Ravik yang juga Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Berbeda dengan naskah perencanaan pembangunan nasional, GBHN menjaga kesinambungan arah perjalan pembangunan bangsa.
Untuk itulah FRI akan mengadakan pertemuan di kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan pada tanggal 23 Januari 2015. "Pada pertemuan kali ini kami akan menekankan untuk membahas isu kemaritiman dan pembangunan daerah," ujar Ravik yang berharap pimpinan DPD dan lembaga tinggi negara hadir pada pertemuan ini.(ris)