JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Menjelang pertemuan kedua, 8 Januari 2015, kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakire belum ada tanda-tanda perubahan sikap dari hasil pertemuan pertama. Keduanya masih bertolak belakang terutama mengenai posisi terhadap pemerintah dan Koalisi Merah Putih (KMP).
Kubu Agung menginginkan Partai Golkar menjadi pendukung pemerintah dan berposisi sebagai penyeimbang. Kubu ini juga menginginkan Golkar keluar dari KMP. Sebaliknya dari kubu Aburizal Bakire menginginkan Golkar tetap berada di luar pemerintah dan tetap ada di KMP.
"Ya kalau nanti tidak ada kesepakatan, masih ada cara lain. Kalau nggak islah ya lewat jalur hukum," kata Agung Laksono, Sabtu malam (3/1).
Menurut Agung, meskipun Partai Golkar mendukung pemerintah tetapi posisinya sebagai mitra yang kritis. Tidak semata-mata memberi dukungan. "Kita akan tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat," katanya.
Kalau keinginan keluar dari KMP, menurut Agung, itu mutlak karena memang tidak ada lagi koalisi apalagi dalam sistem ketatanegaraan Indonesai tidak ada. "Kita tidak di dalam KMP sehingga seperti Partai Demokrat," jelasnya.
Sebelumnya, Bendahara Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo menegaskan bahwa Golkar tidak akan keluar dari KMP dan tetap berada di luar pemerintahan. Menurutnya, berada di dalam atau di luar pemerintah sama-sama terhormatnya. Bambang juga menyindir, pihak-pihak yang menginginkan Golkar keluar dari KMP itu karena menginginkan dapat jatah menteri di kabinet Joko Widodo.(ss)