JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J. Mahesa menilai, pernyataan Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto sedang 'ngelantur' memuji dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo lebih baik dari Suharto, BJ Habibie, dan Abdurahman Wahid (Gusdur).
Menurutnya, Wiranto terkejut melihat posisinya yang sekarang ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Politik Hukum dan Keamanan. Jadi tidak heran, kata Desmond, Wiranto sekarang mencari posisi aman agar dirinya tidak terkena reshuffle.
Pasalnya, Jokowi sendiri merupakan Presiden yang memang gemar melakukan reshuffle dengan tempo singkat. Lagi pula, lanjut Desmond, kenapa Wiranto tidak menyebut nama Megawati Soekarnoputri yang notabenenya mantan Presiden ke-5 yang juga Ketua Umum PDI-Perjuangan.
Desmond pun menduga, Wiranto sedang bermain politik dua kaki supaya posisi menterinya tidak hilang, karena tidak berani menyebut nama Megawati lebih baik dari Jokowi.
"Ini kan Wiranto baru bangun tidur, jadinya kaget, terus ngomongnya ngelantur. Ini sikap Wiranto cuma nyari aman aja, ga berani tekan sana sini, takut status menterinya hilang," kata Desmond kepada TeropongSenayan, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Oleh karenanya, Desmond mengaku merasa prihatin dengan Jokowi yang tidak bisa memilih menteri secara selektif, untuk menjawab persoalan yang sebenarnya terjadi, khususnya dibidang reformasi hukum.
Desmond pun mengungkapkan, kalau Wiranto mengerti persoalan reformasi hukum, maka seharusnya ia mengusulkan agar anggaran untuk penegak hukum yakni Kepolisian tidak dipotong oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memberantas pungutan liar (Pungli).
Pada kenyataannya, ujar Wakil Ketua Komisi III ini, anggaran untuk Kepolisian justru dipotong, yang kini bertolak belakang dengan semangat Jokowi untuk mereformasi hukum.
"Kasihan Jokowi, menteri-menterinya tidak support kebijakan dia, dan tidak paham dengan penegakan hukum," tandasnya. (icl)