Bisnis
Oleh Mandra Pradipta pada hari Kamis, 20 Okt 2016 - 19:35:59 WIB
Bagikan Berita ini :
Dua Tahun Kepemimpinan Jokowi

Kesempatan Kerja dan Daya Beli Masih Tercabik-cabik

14jokowiserius.jpg
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) menyatakan, indeks kemiskinan di Indonesia masih stagnan selama dua tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terjadi karena kesempatan kerja masih luas dan merata.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan masih berada di angka 28 juta penduduk. Angka yang termasuk besar itu muncul karena pemerintah belum menyentuh sisi mikro untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Di tingkatan tersebut, pemerintah belum mampu membuka lapangan kerja. Akibatnya daya beli masyarakat tak dapat meningkat.

"Salah satu indikatornya yakni kesempatan kerja yang masih kurang, dan daya beli masyarakat masih lemah. Kalo dua hal ini terus tercabik-cabik, ini untuk loncat ke yang lain itu sangat sulit (situasi ekonomi yang lebih baik)," kata Direktur INDEF Enny Sri Hartati di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Lebih jauh, Enny mengungkapkan, selama Jokowi tidak punya jiwa kepemimpinan yang kuat untuk menghadapi persoalan global, maka ekonomi Indonesia akan stagnan. Bahkan, lanjutnya bisa terus menambah utang.

"Jadi tak bisa terus mengkambinghitamkan persoalan global. Karena tetangga kita yang lain ada yang survive di tengah pelambatan ekonomi global. Sekarang kan yang dibutuhkan sosok strong leadership," tuturnya. (plt)

tag: #jokowi  #kinerja-jokowi  #orang-miskin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement