JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding demo 4 November bermotif politik dan menerima bayaran Rp 500 ribu per orang.
Terkait hal tersebut Panglima Lapangan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Munarman menegaskan, apa yang dituduhkan Ahok sangat tidak mendasar.
Pasalnya, bila semua bukti transfer dari rekening GNPF-MUI diprint out dibuka secara umum, maka akan ada 7000 lembar bukti yang nilai transfernya beragam. Jadi, kata Munarman, tidak satupun kelompok yang mengendalikan Aksi Bela Islam.
"Lembaran untuk print out itu saja 7000 lembar. Itu yang mentransfer. Saya mau clear-kan ini supaya paham betul," kata Munarman kata Munarman di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2016).
"Kalau dituduh oleh Ahok satu orang 500 ribu, kita ambil minim lah ada satu orang dikali 500 ribu. Itu bisa 500 miliar, itu bisa jadi biaya kampanye Pilpres, ngapain itu kita biayai demo sebanyak itu," jelas Munarman.
Oleh karenanya, Munarman menerangkan, tidak ada sponsor dalam Aksi Bela Islam bila melihat kalkulasi yang dituduhkan oleh Ahok. Untuk itu, ia meminta semua pihak tidak terpengaruh dengan tudingan Ahok yang tanpa bukti.
"Jadi saya mau tekankan tidak ada yang mensponsori," tandasnya. (plt)