Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Selasa, 20 Jan 2015 - 07:48:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Indonesia Harus Berdaulat Jangan Terpengaruh Protes Negara Lain

42Yasonna-H-Laoly.jpg
Yassona Laoly (Sumber foto : Eko Hilman)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Indonesia tidak perlu terpengaruh sikap negara-negara yang memprotes penerapan hukuman mati bagi pelaku kejahatan narkoba. Indonesia harus berdaulat dalam hukum, dan negara lain juga wajib menghormati.

"Biarkan saja mereka protes itu haknya, tapi mereka juga harus menghormati kedaulatan Indonesia," kata anggota DPR dari FPKS Nasir Jamil kepada TeropongSenayan, Selasa (20/1)N

Menurut Nasir, hukuman mati memang isu sensitif tetapi negara lain harus paham bahwa Indonesia menghadapi persoalan narkoba yang mengkhawatirkan. Dia mendukung langkah pemerintah dalam penegakan hukum bagi kejahatan narkobas.

Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly, juga menegaskan Indonesia darurat narkoba. Karena itu tidak akan ada toleransi terhadap bandar narkoba."Pemerintah membuat keputusan bahwa kita harus memberi pelajaran kepada bandar narkoba," ujar Yasonna Laoly.

Meski demikian Yasonna tetap menghargai sikap pemerintah Brazil dan Belanda yang menarik duta besarnya lantaran warganya yang dihukum mati akibat tersangkut kasus narkoba di Indonesia."Itu bagian dari membela warganya yang harus kita hormati," ujarnya(ss)

tag: #berdaulat  #hormati  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Tata Kelola BBM Swasta Jadi Polemik, Henry Indraguna: Bahlil Lebih Terbuka Hadapi Kritik

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 11 Okt 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Awalnya Tati Suryati, warga Tangerang Selatan, Banten merasa jengkel. Setiap akhir pekan dia harus keliling kota, mencari BBM dengan RON yang sesuai spesifikasi ...
Berita

Usai Kritik Polri, Haidar Alwi Ingatkan Tanggung Jawab Moral Prajurit di Ruang Publik

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Spekulasi yang dilontarkan purnawirawan TNI Sri Radjasa Chandra tentang adanya "agenda tersembunyi" di balik pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo ...