JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Subsidi solar dicabut pemerintah, kalangan nelayan menilai kebijakan ini seperti membunuh mereka. Penilaian ini diungkapkan Wakil Ketua Asosiasi Koperasi Mina Mandiri, Sorong Papua, Jatir Yuda Marau saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPR, Rabu (21/1/2015) di gedung DPR, Jakarta.
"Ini (penghapusan subsidi solar-red) seperti membunuh kami," ujar Yuda. Sebab, sejak peraturan itu dikeluarkan Pertamina langsung menghentikan penjualan subsidi untuk kapal nelayan di atas 30 GT yang menyebabkan ribuan nelayan terancam kehilangan pekerjaan karena tidak mampu membeli solar.
Yuda mengungkapkan sejak diberlakukannya kebijakan tersebut maka nelayan harus memberli solar Rp10.425/liter. Padahal sebelumnya harga solar di wilayah Sorong Papua adalah Rp7.400/liter. Harga yang jauh berbeda itu, menurut Yuda sangat memberatkan para nelayan.
"Hal ini tentu tidak adil dan cenderung diskriminasi. Kami minta DPR bisa menindaklanjuti keluhan kami," ujar Yuda. Keluhan Yuda ini membuktikan bahwa kebijakan yang diakukan Presiden Jokowi tentang penetapan harga BBM telah menimbulkan sejumlah persoalan di daerah.(ris)