JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid menilai, pertemuan pejabat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Istibsyaroh dengan Presiden Israel Reuven Rivlin bukan sebuah jebakan.
"Kalau jebakan sih saya kira tidak dan bukan ya. Tapi yang jelas, pejabat Indonesia jadi sasaran untuk didekati," ujar politisi Gerindra ini di Jakarta, Senin (23/01/17).
Menurutnya, mungkin saja pertemuan antara Istibsyaroh dan Rivlin telah diatur sedemikian rupa oleh lembaga yang membiayai perjalanan lawatan tersebut, yakni The Australia/Israel & Jewish Affairs Council (AIJAC).
Terlebih, lanjut Sodik, MUI merupakan lembaga representasi dari ulama-ulama yang ada di Indonesia.
"Apalagi MUI termasuk strategis, sehingga bisa jadi itu sebuah setting yang soft melalui lembaga di Australia (AIJAC)," tandasnya.
Kendati demikian, Sodik tetap menyayangkan apa yang telah dilakukan Istibsyaroh tersebut.
Pasalnya, kata dia, bukannya waspada dan hati-hati, Istibsyaroh justru malah seperti tersanjung karena telah disambut oleh Presiden Israel.
"Sayangnya Istibsyaroh tidak waspada. Malah dia katanya merasa 'tersanjung' dengan diberi kesempatan mengunjungi beberapa objek di Israel. Ya jelas dong tamu dari Indonesia akan disanjung," pungkasnya.
Istibsyaroh merupakan Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI.(yn)