JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Hanura, Fauzih H. Amro minta semua pihak menghormati kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menutup counter tiket bandara. Sebab langkah ini bertujuan membenahi bandara.
"Ini untuk kepentingan bersama, maka itu kita lihat saja nanti kebijakan ini 3 bulan ke depan sampai 6 bulan ke depan apakah positif atau tidak," kata Fauzih H. Amro kepada TeropongSenayan, di gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Meski demikian dirinya juga mengungkapkan kalau kebijakan ini perlu dikaji lebih lanjut, terkait soal calon penumpang yang membutuhkan tiket cepat bilamana ada sanak keluarganya yang meninggal.
"Nanti akan kita usulkan juga soal calon penumpang yang butuh tiket cepat kepada Menhub Jonan, paling tidak nantinya ada beberapa shet yang dikhususkan antara 1 persen sampai 3 persen," tandasnya.
Sebelumnya mantan Ketua YLKI Indah Suksmaningsih mengungkapkan kebijakan ini sangat merugikan masyarakat yang memiliki kepentingan mendadak. Misalnya ada sanak keluarganya yang meninggal dunia dan itu perlu memerlukan waktu cepat.
"Saya ga tau pak Jonan memikirkan hal itu atau tidak. Tentunya itu salah satu dampak dari kebijakannya," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya meminta Menhub Jonan untuk memberitahukan secara rinci kebijakannya kepada masyarakat. Pasalnya saat ini masih bingung apakah kebijakan ini hanya diberlakukan kepada salah satu maskapai atau tidak.
"Ini counter maskapai yang mana yang ditutup, apakah semua counter atau tidak. Makanya menteri Jonan harus memberikan pendekatan ke konsumen, bukan hanya pendekatan pihak maskapai saja," pungkasnya.(ris)