JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta para guru mengedepankan kejujuran dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada Senin (3/4/2017).
"Guru dapat memberikan contoh yang baik kepada para siswa, dan jangan berikan contekan apapun pada siswa dalam penyelenggaraan ujian," kata dia saat bersilaturahmi dengan pendidik dan tenaga kependidikan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (1/4/2017).
Dalam keterangan tertulisnya, Mendikbud mengimbau semua pihak untuk mengutamakan kejujuran. Ia meyakini, penyelenggaraan UN yang bersih dan berintegritas dapat menanamkan karakter baik pada siswa.
Mantan rektor Uniersitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengapresiasi Provinsi Sulawesi Tenggara yang menyelenggarakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan baik dan berintegritas. Sebab, ia tidak mendapat laporan pelanggaran yang terjadi dari provinsi tersebut.
Mendikbud berencana meninjau hari pertama pelaksanaan UN jenjang SMK di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan UN jenjang SMK di daerah itu, diikuti oleh 146 siswa dari empat SMK yang tersebar di empat pulau. Masing-masing, yakni Pulau Wangiwangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binangko.
Secara keseluruhan terdapat 4.485 peserta dari 86 satuan pendidikan di daerah itu yang akan mengikuti UN pada 2017. Namun, penyelenggaraannya 100 persen masih berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Sementara itu, sebanyak 95.813 palajar dari 1.647 satuan pendidian akan mengikuti UN 2017 di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebanyak 11.135 peserta dari 54 satuan pendidikan akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara, 84.678 peserta dari 1.593 satuan pendidikan akan mengikuti UNKP. Naskah UNKP telah tiba di masing-masing kabupaten/kota pada 27 Maret 2017.(yn)