JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ratusan ribu umat Islam dari berbagai daerah kembali turun ke jalan. Mereka meminta agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak diberikan vonis bebas, dalam kasus dugaan penodaan agama.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Nus Syam berharap ‘Aksi Simpatik 55’ ini bisa berjalan aman dan kondusif. Tanpa adanya suatu kericuhan.
"Tentu saja jangan sampai ada anarkisme dalam pelaksanaan aksi," ujar Nur di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Jumat (5/5/2017).
Kata dia, dalam aksi ini umat Islam juga harus memberikan contoh pada aksi-aksi sebelumnya. Di mana pelaksanaanya selalu berjalan tertib dan kondusif. Apalagi semua pihak percaya aksi ini bisa berjalan damai.
"Karena beberapa aksi sebelumnya selalu damai dan tidak ada tidakan-tindakan anarkis yang dilakukan," katanya.
Sekadar informasi, aksi pada Jumat (5/5/2017) ini, jelang vonis Ahok Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan menggelar aksi unjuk rasa.
Hal itu dilakukan untuk menuntut mantan Bupati Belitung Timur itu dijebloskan penjara, lantaran telah melakukan dugaan penistaan agama dengan mengutip Surat Al Maidah ayat 51.
Rencananya aksi itu dimulai dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal yang kemudian berjalan kali menuju Mahkamah Agung (MA), guna menyampaikan tuntutannya.
Sementara, vonis hakim atas kasus dugaan penodaan agama terhadap Ahok, sesuai rencana akan dilakukan pada, Selasa (9/5/2017) di Auditorium Kemeterian Pertanian, Ragunan, Jakarta.(yn)