JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VI DPR fraksi Demokrat, Roy Suryo mempertanyakan suara partai politik yang dulu sempat mengkritisi rejim SBY atas kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).

Sebab, lanjut dia, suara tersebut sekarang tak terdengar saat pemerintah Jokowi mencabut subsidi listrik 900 VA.

"Kemana yang dulu teriak? PDI-P, yang dulu selalu teriak-teriak berjuang untuk rakyat pada era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tapi sekarang kemana suaranya?," sindir politisi Demokrat itu di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (19/06/2017).

Menurutnya, dalih pemerintah bahwa hanya 4,1 juta pelanggan dari 22,8 juta yang berhak menerima subsidi. Kenyataannya di lapangan banyak rakyat tergolong miskin ikut terkena dampak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).

"Kalau saya katakan harus dibatalkan kebijakan itu, saya tidak perlu singgung yang dulu diperjuangkan fraksi lain, yang dulu teriak bela rakyat, ini harus dibela loh," sindir dia.

Yang jelas, kata dia, pencabutan subsidi tersebut sangat tidak tepat ditengah daya beli masyarakat yang kurang stabil saat ini.

"Artinya kan ini sudah jelas ada kebijakan yang tidak pro rakyat sudah sangat memberatkan, harus dibela," tegasnya. (icl)