Berita
Oleh Yunan Nasution pada hari Sabtu, 21 Feb 2015 - 08:57:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Hadiri Rapat di Istana Bogor, Tamu Negara Diminta Naik KRL

68Istana Bogor (jabarprov.go.id).jpg
Istana Bogor (Sumber foto : jabarprov.go.id)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wali Kota Bogor Bima Arya meminta para tamu negara menggunakan moda angkutan kereta api untuk menuju Bogor guna mengantisipasi kemacetan, menyusul makin seringnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyelenggarakan rapat di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Bima Arya mengaku telah bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi membicarakan dampak akibat seringnya Presiden melakukan kegiatan di Istana Bogor itu.

“Presiden sampaikan bahwa beliau tidak mau mengganggu aktivitas warga Bogor, dan jangan sampai menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas,” kata Bima Arya seperti dikutip TeropongSenayan dari laman Sekretariat Kabinet, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/2/2015).

Menurut politisi PAN itu, tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor fokus untuk mengurangi kemacetan sekitar Istana. Karena itu, ia memastikan program penataan lalu lintas sekitar Istana itu akan berjala. “Insya Allah kita semua siap untuk mengantisipasi dampak lalu lintas. Lagipula Presiden tidak meminta rekayasa lalu lintas yang berlebihan,” ujarnya.

Terkait dengan penggunaan moda kereta api bagi peserta rapat di Istana Bogor, Bima Arya mengatakan, dirinya telah menyampaikan kepada Presiden bahwa tamu-tamu negara bisa memilih untuk menggunakan moda transportasi dari Gambir sampai Stasiun Bogor, sekitar 45 menit. Kemudian bisa naik shuttle bus sekitar 3 menit atau bahkan berjalan kali sekitar 7 menit sampai Istana.

“Sepertinya Presiden merespon dengan baik, iu bisa menjadi pilihan,” jelas Bima Arya.

Saat ditanya apakah menteri-menteri sudah setuju soal kereta api itu, Bima Arya menyatakan bahwa Presiden merespon dengan baik, dan mungkin nanti Presiden yang mengkoorsinasikan dengan kementerian terkait.

Ia juga mengaku, Pemkot Bogor juga sudah membenahi stasiun. “Pedestrian dari stasiun menuju istana juga terus kita benahi dan kita rapikan,” jelas Bima.

Walikota Bogor itu juga tidak mempersoalkan jika Presiden Jokowi kini lebih sering bolak-balik ke Istana Bogor. “Kalau bolak balik, saya kira tidak terlalu masalah karena Presiden menggunakan jalur Kebon Raya untuk ke istana. Yang harus diantisipasi adalah frekuensi tamu-tamu Pak Presiden. Yang saya sampaikan tadi menggunakan kereta api adalah satu opsi yang bisa dipilih,” katanya.

Bima Arya menilai, justru dengan banyaknya Presiden Jokowi melakukan kegiatan di Istana Bogor memberikan nilai positif bagi pemerintah kota.

“Saya melihat sebetulnya bagi Kota Bogor dampaknya positif juga karena kita ini semenjak ada larangan menteri-menteri rapat di hotel, jadi hotel-hotel di sekitar Kebon Raya, sekitar Kota Bogor ini tingkat huniannya turun anjlok sampai 20%. Dengan adanya aktivitas ini tentunya ada dampak positif, kembali bergairah lagi industri perhotelan ini,” pungkasnya.(yn)

tag: #Istana Bogor  #Bima Arya  #Jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement