JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida menyayangkan lembaga DPD tidak dapat menunjukkan peran dan fungsinya dalam proses pembangunan pemerintahan di Indonesia.
Semestinya, lanjut Laode, DPD mampu menjadi ornamen yang dapat menyempurnakan peran MPR dan DPR.
"Sejauh ini kita diskusi disana, mana ada anggota yang hadir?," kata Laode dalam diskusi dalam diskusi "Elit Terhukum dengan Rekayasa Hukum di Negara Hukum" di gedung Cawang Kencana, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Menurut Laode, jika DPD tidak belum mampu menunjukkan perannya justru akan berakibat pada pembuangan anggaran negara.
"Kalau tidak bisa jadi ornamen yang dapat menunjukkan perannya kan buang-buang duit. Mending dibubarkan saja. Karena saya tidak melihat signifikansi peran dari DPD ini," ujarnya.
Laode menjelaskan bahwa saat dirinya menjabat Ketua DPD, ia berupaya mendorong bagaimana lembaga DPD dapat menjadi gerakan perubahan yang bisa mewakili kebutuhan negara.
Semestinya, ucap dia, DPD menunjukkan eksistensi kelembagaannya di saat DPR dan MPR bergeming ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lumpuh. "Ini parlemen baru, saat ini menyatu dalam sejarah politik di Indonesia. Solid bersatu tidak bela KPK," sindirnya.(yn)