YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap daerahnya bisa memproduksi garam sendiri.
Dalam beberapa minggu terakhir ini, persediaan garam di sejumlah daerah menipis, sehingga hal itu menyebabkan tingginya harga garam.
"Sekarang problemnya yang di Yogya itu kan tidak bisa berproduksi. Saya sudah meminta Dinas Perikanan untuk melakukan koordinasi apakah bisa menarik dari pantai selatan ke utara," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (27/7/2017).
Sultan menjelaskan, kondisi angin di pantai selatan yang kencang tidak mendukung untuk memproduksi garam. Dengan begitu perlu dilakukan kajian apakah bisa beban angin dipindahkan atau ditarik ke utara agar beban angin di selatan bisa berkurang.
"Ini yang harus dikaji lebih dulu. Kalau bisa nanti kita back up. Sekarang lagi koordinasi," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta para menteri untuk fokus mengatasi melambungnya harga garam di sejumlah daerah.
"Saya nanti akan cek langsung beberapa menteri termasuk Menteri BUMN terkait PT Garam," kata Presiden usai membuka rapat koordinasi pengendalian inflasi 2017 di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Presiden mengatakan dia bersama sejumlah menteri akan melihat masalah yang menyebabkan kenaikan drastis harga garam.
"Kalau ada masalah pasokan atau distribusi akan kita selesaikan," katanya.(yn)