JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Inilah pesan Gus Irawan Pasaribu kepada Presiden Jokowi yang menerbitkan utang Rp 451, triliun. Dia minta agar digunakan membangun prasarana dan menjaga tidak jatuh ke tangan asing.
"Dana utang ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya jangan sampai menjadi masalah nantinya," kata Gus pada TeropongSenayan, Jum,at (27/2/2015). Untuk itu dia minta pemerintah hati-hati mengelola utang negara ini.
Wakil Komisi XI ini mengatakan utang negara ini memang tak terhindarkan. Pasalnnya, proyeksi penerimaan negara hanya sebesar Rp 1.489,3 triliun. Padahal belanja negara akan mencapai Rp 1.984,1 triliun.
Menurut politisi Partai Gerindra ini dana dari hasil surat utang sebaiknya digunakan untuk membangun infrastruktur atau prasarana. Selain itu juga untuk sektor kemaritiman, pangan dan pembangunan daerah perbatasan.
"Jadi dana ini sebaiknya diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur. Karena akan menjadi stimulus perkembangan ekonomi jika infrastruktur sudah dibenahi," katanya. Pangan dan kemaritiman juga bisa menumbuhkan perekonomian.
Dia mengatakan jika dana utang untuk kegiatan produktif, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat dan pendapatan pajak ikut meningkat. Pada gilirannya nanti akan bisa masuk sebagai pendapatan negara dalam bentuk pajak-pajak.
Namun dia mengingatkan agar surat utang ini tidak jatuh ketangan pihak asing dan BUMN yang di kuasi asing. Sebab jika hal ini terjadi maka keuntungan bisa jadi bukan masuk kantong negara namun lari ke luar negeri dibawa pemain asing.(ris)