JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Setelah meninggalkan Program Mata Najwa Metro TV, Najwa Shihab dirumorkan bakal ditarik istana untuk mengisi kursi Menteri Sosial (Mensos). DPR menilai, jurnalis kawakan tersebut memiliki kemampuan menjadi mensos.
Rumor akan ditariknya Najwa ke kabinet mencuat menyusul bakal majunya Mensos Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2018.
Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong mengaku, tidak masalah bila Najwa menjadi Menteri Sosial yang notabene merupakan mitra kerjanya. Lagi pula, lanjut dia, Najwa pasti punya cara untuk mengentaskan kemiskinan dan membuat rakyat sejahtera.
"Dia kan (Najwa) background-nya jurnalis. Pasti dia punya pengalaman, bagaimana mengentaskan kemiskinan, dan rakyat sejahtera. Intinya dia harus pro rakyat, oleh karena itu kita welcome saja," kata Ali kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Hanya saja, terang Ali, keputusan tersebut sepenuhnya hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo. Maka itu, ia meminta semua pihak untuk menghormati apa pun keputusan Jokowi.
"Saya kira siapa pun anak bangsa memiliki kesempatan. Tapi keputusan itu adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo," ucapnya.
Bila Jokowi tertarik melakukan reshuffle, ujar Politisi PAN ini, maka Najwa harus mempunyai visi dan misi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia, dari kota hingga pelosok.
"Yang jelas Najwa Shihab harus mampu bekerja sama dengan Komisi VIII dan merealisasikan seluruh program kerakyatan yang sudah ada. Karena jadi menteri itu tidak mudah, dia harus bisa beorientasi dengan kerja birokrasi secara efisien," jelasnya.
"Satu lagi, jadi Menteri Sosial itu tidak boleh kebanyakan kerja di balik meja, dan sibuk diskusi di kantor. Tapi harus turun ke lapangan setiap saat, bertemu masyarakat yang selama ini kehidupannya belum sejahtera," pungkasnya. (plt)