Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Minggu, 01 Mar 2015 - 20:50:19 WIB
Bagikan Berita ini :

Kasus AS dan BW, Polri Diduga Terapkan Sistem Labeling

58KPK-Polri-bara.jpg
Gedung KPK dan Polri. (Sumber foto : Bara Ilyasa/TeropongSenayan)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dalam kasus penetapan Abraham Samad (AS) dan Bambang Widjojanto (BW), Polri diduga menerapkan sistem labeing, yaitu perbuatan yang pada awalnya bukan tindak pidana, tapi kemudian ditentukan sebagai tindak pidana.

Hal itu diungkapkan Direktur Advokasi YLBHI Bahraindalam diskusi dengan ICW di Taman Menteng, Jakarta Selatan, Minggu (1/3/2015). "Proses pidana itu mencari tindak pidana kemudian pelaku. Permasalahan saat ini kondisi BW itu dicari pelaku baru apa tindak pidananya," kata Bahrain.

Lebih lanjut Bahrain mengungkapkan kalau selama ini Polri dalam tiap pemanggilan BW selalu menetapkan pasal yang berubah-rubah, dan tentunya ini menjadi tanda tanya besar bagi penegakkan hukum di Indonesia."Pasal yang dikenakan oleh BW itu berubah-rubah, apakah ini kriminalisasi atau tidak, tapi ini faktanya," ujarnya.

Sementara itu,anggota tim sembilan yang juga pakar ilmu kepolisian, Bambang Widodo Umar menilai bahwa selama ini ada kompetisi kekuasaan antara KPK dan Polri.Pasalnya, sampai saat ini belum ada titik temu antar dua lembaga penegakkan hukum tersebut untuk menurunkan tensi persaingan. Maka bila persoalan ini terus dibiarkan berlarut-larut hukum di Indonesia dipastikan akan carut marut.

"KPK dan Polri saya lihat ada semacam kompetisi kekuasaan, dan ini tidak baik dalam sistem demokrasi di Indonesia," kata Bambang Widodo di tempat sama.
Bambang juga mengungkapkan kalau persoalan KPK dan Polri sangatlah pelik.

Sebab, dua institusi tersebut sama-sama mempunyai kebijakan hukumnya masing-masing dalam menetapkan tersangka seseorang."Cukup pelik masalah ini. Maka perlu ada penanganan serius dari pemerintah untuk bisa menengahi," tandasnya. (b)

tag: #kpk polri as dan bw  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

JATAM Bongkar Gurita Bisnis di Balik Kekuasaan Gubernur Maluku Utara

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 31 Okt 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) bersama Simpul JATAM Maluku Utara merilis laporan investigatif berjudul “Konflik Kepentingan di Balik Gurita Bisnis Gubernur Maluku ...
Berita

Salah Kaprah 'Masuk Angin', Netizen Bagi Pengalaman Pahit Obat Herbal

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tren baru mengkhawatirkan muncul di TikTok, di mana sejumlah pengguna membagikan pengalaman negatif setelah mengonsumsi obat herbal instan populer untuk mengatasi apa yang ...