JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Partai-partai politik diminta meniru kongres Partai Amanat Nasional (PAN). Menurut Siti Zuhro, kongres ke IV partai ini dinilai berlangsung demokratis dan lancar serta tidak memunculkan perpecahan.
"Kongres PAN ke-IV yang dilakukan secara demokratis bisa dijadikan role model (contoh-red) bagi partai-partai lain yang akan melakukan munas/kongres," kata Siti, ahli politik LIPI pada TeropongSenayan, Selasa (03/03/2015) di Jakarta.
Menurut Siti, belakangan ini jika berlangsung kongres atau munas langsung dikaitkan dengan ricuh dan memunculkan perpecahan akibat ketidakpuasa bagi yang kalah sehingga memicu dualisme. Namun tidak dengan munas PAN.
"Suksesi ala PAN berlangsung relatif damai, dua kandidat tampak cool dan dapat meredam emosi para kader. Keduanya kandidat terbaik yang dimiliki PAN dan diminati pemiliki suara di kongres. Buktinya selisih suaranya kecil sekali, hanya 6 saja," katanya.
Siti mengatakan Kongres PAN juga bisa mempertontonkan proses pemilihan yang relatif transparan serta fair. Selain itu juga tidak musti dilakukan secara aklamasi untuk mendapatkan seorang pemimpin partai.
Siti berharap PAN akan menjadi partai kader, partai modern yang mengedepankan merit system, promosi kader yang transparan dan akuntabel. Tidak kalah penting partai ini harus menjauhi praktek patronase dan atau nepotisme dan kolusi.
"Sudah saatnya PAN mengedepan dalam menjadikan partai sebagai pilar penting demokrasi dan aset negara. Partai adalah rumah demokrasi yang tugasnya menyiapkan kader-kader calon pemimpin," katanya.(ris)