JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mencari tahu pihak yang mengorder ujaran kebencian kepada Kelompok Seracen. Menindaklanjuti permintaan tersebut, Rudiantara telah berkoordinasi dengan kepolisian.
"Presiden sudah memanggil saya meminta cari siapa yang mengorder dan membayar Saracen," kata Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Untuk mengusut kelompok Saracen, Rudiantara sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Menkominfo sudah melakukan kerja sama dengan Polri, karena manage platform adalah Menkominfo. Tapi beberapa hal Polri dipersilakan bertindak langsung dalam kasus radikalisme," katanya.
Sebelumnya, Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri menangkap para anggota kelompok Saracen. Mereka diduga melakukan kampanye penyebar ujaran kebencian yang bernuansa SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) di dunia maya.
Polisi menangkap anggota kelompok Saracen yang terdiri dari JAS (32) yang ditangkap di Pekanbaru, Riau, SRN (32) yang ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, serta MFT (43) yang ditangkap di Koja, Jakarta Utara.
"Mereka menyediakan jasa penyebaran ujaran kebencian yang bermuatan SARA maupun hoax melalui media sosial, mereka menamakan diri kelompok Saracen," ujar Kasubdit 1 Dit Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Pol Irwan Anwar dalam rilis di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2017). (plt)