ANKARA (TEROPONGSENAYAN) - Hari ini, Ibu Negara Turki, Emine Erdogan dijadwalkan akan menemui pengungsi muslim Rohingya di Bangladesh.
“Ibu Emine Erdogan akan berkunjung ke Bangladesh hari ini (6/9/2017). Dia akan bertemu dengan saudara Muslim kami yang melarikan diri dari penindasan di Arakan atau negara Rakhine,” kata Wakil Perdana Menteri Hakan Cavusoglu dalam sebuah wawancara langsung dengan penyiar ATV Turki pada hari Rabu (6/9/2017).
Cavusoglu mencatat bahwa Presiden Erdogan, yang juga merupakan presiden dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), telah membahas masalah ini dengan beberapa pemimpin Muslim untuk menemukan solusi bagi umat muslim Rohingya.
"Banyak saudara Muslim kita telah berlindung di Bangladesh setelah melarikan diri dari penganiayaan di wilayah tersebut,” kata Cavusoglu.
Pemerintah Myanmar pada hari Selasa mengizinkan Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TIKA) untuk mendistribusikan 1.000 ton bantuan kepada Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
Izin dari Myanmar datang beberapa jam setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menelepon Aung San Suu Kyi.
Kata Cavusoglu, bantuan dari pemerintah Turki akan didistribusikan melalui helikopter ke daerah-daerah di Rakhine.
"Helikopter akan mendarat di tanah. Dan distribusinya akan dilakukan dari tanah,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa TIKA memiliki dua kantor koordinasi di wilayah tersebut dan dua pejabatnya akan melakukan perjalanan ke sana dengan helikopter untuk memantau proses pendistribusian.
"Kami akan menyediakan kebutuhan vital bagi 100.000 keluarga,” ucap Cavusoglu.
"Kebutuhan darurat akan disediakan untuk saat ini. Selain itu, diskusi dengan pihak berwenang sedang berlangsung. Kami akan melanjutkan kerjasama kami untuk memasok obat-obatan dan kebutuhan vital yang serupa,"tambahnya.
Cavusoglu mengatakan bantuan kemanusiaan mungkin sudah mulai didistribusikan di wilayah tersebut.
Cavusoglu juga menambahkan Turki berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kepada muslim Rohingya.
"Tidak hanya untuk memberikan persediaan makanan atau kebutuhan vital, tapi saya kira, sebagai hasil diplomasi yang berpengaruh dari presiden kita yang terhormat, masalah lainnya juga akan dipecahkan di wilayah ini, karena ini akan menjadi awal penyelesaian politik,”tambahnya. (icl)