JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pemerintah diminta mempercepat program konversi BBM menjadi BBG. Selain mengurangi impor BBM, menurut Satya Widya Yudha, langkah ini juga bisa ikut mendongkrak rupiah.

"Kita mesti dorong untuk mempercepat konversi BBM ke BBG. Dengan begitu impor BBM menjadi turun," kata Satya yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya W Yudha kepada TeropongSenayan di Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Satya mengungkapkan posisi rupiah yang sudah pada level Rp13.000 sangat mengkhawatirkan. Karena itu kebutuhan terhadap mata uang dollar AS harus dikurangi. Salah satunya adalah menekan impor BBM maupun minyak mentah dengan konversi menjadi BBG.

Untuk itulah anggota Fraksi Partai Golkar ini mendesak pemerintah segera memaksimalkan infrastruktur-infrastruktur yang tersedia, terutama SPBU-SPBU yang sudah siap diubah menjadi SPBG. Sehingga program konversi ini tidak harus membangun SBPG baru.

Menurut Satya, agar rupiah kuat sebenarnya Indonesia bisa memanfaatkan pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki seara cerdas. Baik dengan meningkatkan nilai tambah maupun memperkuat kemampuan pemain domestik.

Sebab kekayaan sumber daya alam Indonesia pada dasarnya merupakan komoditas yang dibutuhkan pasar dunia. Jika hasil kekayaan ini kembali masuk ke dalam negeri, maka bisa membuat rupiah kokoh, tak muda bergejolak.(ris)