JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota DPR RI dari FPDIP, Darmadi Durianto menilai, kerugian yang dialami PT Garuda Indonesia saat ini akan berefek fatal seperti kasus yang dialami maskapai plat merah terdahulu.
"Dampaknya bisa seperti maskapai Merpati dulu itu, dampaknya serius ini. Saya kira kerugian ini tidak terlepas dari miss management masa lalu," kata Bendahara Megawati Institute itu di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (12/09/2017).
Untuk itu, saran dia, PT Garuda harus melakukan langkah-langkah strategis guna menutup kerugian yang semakin melebar.
"Garuda harus cepat melakukan langkah penyelamatan," ujar Darmadi.
Namun demikian, Darmadi memperkirakan bahwa langkah awal yang akan dilakukan maskapai milik BUMN itu untuk menutupi kerugiannya tak lain dengan meminta suntikan dana dari negara.
"Kalau sudah kronis kan biasanya minta Penyertaan Modal Negara (PMN). Seperti Merpati juga dulu begitu," ungkap dia.
Namun, kata dia, DPR akan menolak jika PT Garuda Indonesia meminta suntikan dana melalui PMN untuk menutupi kerugiannya.
"Belum saatnya. Kan juga harus dibahas di DPR dan harus ada persetujuan DPR. Sebaiknya mereka lakukan revitalisasi dulu, lakukan upaya penyelamatan secepatnya. Lagian itu harus disepakati di komisi VI," tegasnya.
Diketahui, PT Garuda Indonesia pada semester I tahun 2017 mengalami kerugian yang cukup signifikan yakni sebesar Rp 3,66 Triliun. Kerugian tersebut cukup besar jika dibandingkan dengan kerugian semester yang sama pada tahun lalu. (icl)