Berita
Oleh Agus eko cahyono pada hari Kamis, 12 Mar 2015 - 11:39:23 WIB
Bagikan Berita ini :

Misbakhun : BI Harus Intervensi

28misbakhun.jpg
Muhammad Misbakhun (Sumber foto : Eko Hilman)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Posisi rupiah yang saat ini di atas Rp13.000 harus diwaspadai pemerintah. "Kalau situasi ini berlangsung lama akan berdampak pada sektor riil, terutama pada perseroan yang menggunakan bahan baku impor sebagai produksinya sehingga bisa gulung tikar," kata anggota Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun kepada TeropongSenayan melalui layanan pendek (SMS) di Jakarta, Kamis(12/3/2015).

Alasannya, kata Misbakhun, karena tekanan kurs ini akan mempengaruhi tingkat keuntungan perseroan. Di sisi lain, lanjut Misbakhun lagi, nilai kurs di atas Rp13.000 ini juga menguntungkan bagi sebagian perusahaan lokal yang mempunyai basis ekspor. "Karena depresiasi kurs ini akan menambah profit mereka," tuturnya.

Dikaitkan dengan asumsi makro nilai rupiah di APBN-P 2015, menurut anggota Fraksi Partai Golkar ini, akan mengalami masalah. Karena dalam APBN-P dipatok Rp12.500 per dolar Amerika Serikat. "Maka asumsi di APBN-P harus banyak menyesuaikan dengan nilai tukar rupiah yang riil di pasar, " terang dia.

Dengan demikian, kata Misbakhun, dari sisi belanja pemerintah yang dilakukan dengan menggunakan impor, maka harga akan menjadi lebih mahal. "Apalagi banyak belanja modal untuk membangun infrastruktur, yang komponennya harus diimpor, " jelasnya.

Misbakhun mendorong Bank Indonesia mengambil langkah yang lebih konkrit terkait melemahnya nilai tukar rupiah ini."Termasuk melakukan intervensi pasar kalau memang kondisinya makin mengkahatirkan," imbuhnya. (ss)

tag: #bisa gulung tikar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement