Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 13 Okt 2017 - 10:12:15 WIB
Bagikan Berita ini :

Diproyeksikan 2,9%, Ekonom Sebut Defisit APBNP 2017 Masih Aman

42tonyekonomugm.jpg
Ekonom Universitas Gadjah Madah Tony Prasetyantono (Sumber foto : ist)

YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ekonom Universitas Gadjah Madah Tony Prasetyantono mengatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 yang diproyeksikan mencapai 2,9 persen masih dalam kondisi aman. Sebab, penyerapan anggaran diperkirakan tidak mencapai 100 persen.

"Anggaran pemerintah biasanya tidak dihabiskan sesuai rencana, itu justru agak membantu untuk saat ini," kata Tony di Yogyakarta, Jumat (13/10/2017).

Meski demikian, menurut Tony, proyeksi defisit APBN 2017 hingga 2,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) perlu menjadi evaluasi dan dorongan pemerintah untuk memilah kembali belanja prioritas.

"Harus diseleksi kembali mana pembelanjaan yang betul-betul prioritas dan mana yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Dalam kondisi seperti ini tidak mungkin semua bisa dapat," kata Tony.

Dengan perkiraan anggaran tidak terserap 100 persen, Tony optimistis defisit APBN masih bisa ditekan hingga 2,6 persen terhadap PDB. Persentase itu, menurut dia, masih dalam kondisi yang aman dan wajar.

Apalagi, Tony menilai pembelanjaan pemerintah saat ini banyak dialokasikan untuk modal jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur, transfer pembangunan daerah, serta kesejahteraan sosial.

"Infrastruktur menjadi pondasi jangka panjang. Mungkin tidak dirasakan atau dipanen sekarang tapi penting untuk kepentingan perekonomian nasional ke depan," kata dia.

Meski demikian, alokasi pembangunan infrastruktur juga harus didasari dengan penghitungan potensi ekonomi yang jelas.

"Jangan sampai seperti pembangunan bandara di Sri Lanka, sudah dibangun besar tapi ternyata sepi pengunjung," kata dia.

Sementara itu, Tony menilai defisit APBN 2018 yang dirancang 2,19 persen terlalu ketat. Pemanfaatan APBN yang ditekan terlalu ketat, menurut dia, juga baik untuk memberikan stimulus perekonomian.

"Saya kira defisit APBN bisa direlaksasi menjadi kisaran 2,5 persen, masih wajar dan logis untuk kondisi Indonesia saat ini," kata dia. (plt/ant)

tag: #apbn-2017  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement