JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M Rico Sinaga mengatakan, salah satu cara agar Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa mewujudkan tagline kampanye 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya', yakni dengan memutus kontrak kerjasama air bersih dengan pihak swasta.
"Salah satu cara membahagiakan warga Ibukota, tentu masyarakat harus dipastikan mudah mendapatkan air bersih. Pemda dibawah kepemimpinan Pak Anies harus Keloa air bersih sendiri. Stop bekerjasama dengan swasta. Sebab, selama ini pengelolaan air bersih oleh swasta terbukti tidak lebih baik," kata Rico, di Jakarta, Senin (23/10/2017).
Menurut Rico, pengelolaan air bersih oleh Pemprov DKI juga sejalan dengan keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta telah merugikan Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat Jakarta terkait swastanisasi air di Ibu Kota.
Rico meyakini, dengan latar belakang pengusaha sukses, Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno akan mampu memperbaiki carut marutnya pengelolaan air bersih di wilayah Pemprov DKI.
"Dibawah Mas Sandi, saya optimis pengelolaan air bersih pasti jauh lebih baik. Kebocoran air pasti bisa berkurang, bahkan bisa menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang besar," ujar Rico.
Rico menmbahkan, saat ada wacana swastanisasi air bersih, pihaknya berkali-kali menggelar unjuk rasa penolakan ke Balaikota yang waktu itu dipimpin Gubernur Sutiyoso.
"Kita sudah bilang swastanisasi air bersih tidak menguntungkan, karena swasta cuma modal kolor doang. Dan itu sekarang terbukti," tegas Rico.
Rico menambahkan, apabila dikelola Pemprov DKI, maka dua wacana yang sempat tertunda, bisa kembali dilanjutkan. Yakni membangun pipa dari Waduk Jatiluhur ke Jakarta dan membangun waduk-waduk penampung air di perbatasan Ibu Kota. (aim)