Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 14 Mar 2025 - 10:17:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Ibas: Ilustrator Ciptakan Dunia Penuh Cerita dan Isi Ruang Kosong Pengangguran

tscom_news_photo_1741922229.jpg
Ibas (Sumber foto : MPR)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan bahwa ilustrasi adalah satu subsektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kontribusi ekonomi kreatif. Menurutnya ilustrator sebagai agent of change (agen perubahan), solusi mandiri, yang dapat mengisi ruang kosong pengangguran menjadi ruang penuh kreatifitas yang produktif melalui seni ilustrasi.

Hal tersebut disampaikan Ibas, ketika menggelar audiensi dengan ilustrator Indonesia, dengan topik “Garis, Warna, dan Imajinasi: Dunia Ilustrator Kekinian”, Kamis (13/3/25) di Gedung MPR RI.

“Ilustrator menggoreskan pena, menciptakan dunia penuh cerita. Ilustrasi satu subsektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kontribusi ekonomi kreatif,” ungkap Ibas mengawali sambutannya.

Menurut Ibas, ilustrator memiliki peran penting dalam seni, budaya, dan industri kreatif. Sebuah media yang mampu menyampaikan pesan kuat. “Teman-teman ilustrator berperan penting dalam seni, budaya, dan industri kreatif. Mengeksplorasi dunia yang penuh dengan kreativitas dan imajinasi,”

“Melukis, Meng-Ilustrasi, Mengajak kita untuk lebih memahami ilustrasi modern. Tidak hanya sekadar gambar atau desain, tetapi juga sebuah medium yang mampu menyampaikan pesan kuat, mengungkapkan perasaan, dan merangsang pemikiran,” lanjutnya.

Tak hanya menyampaikan pesan, menurut Ibas, ilustrator Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menggali kekayaan tradisi. “Lebih jauh, ilustrator Indonesia terkadang juga bisa menggali kekayaan tradisi kita, dengan cerita rakyat, cerita nenek moyang, demi karya-karya yang autentik dan unik.”

Selain kaya akan ragam seni budayanya, Ibas menyampaikan Indonesia juga memiliki banyak ilustrator dari masa ke mana, dan harus kita ketahui bersama eksistensinya.

“Indonesia kaya akan ragam seni dan budaya. Kita memiliki banyak ilustrator masa lampau dan yang kekinian, yang mana juga semakin menujukkan eksistensinya di dunia Internasional.”

“Sebut saja, Bung Henk Ngantung. Pelukis, ilustrator yang bekerja di majalah Intisari dengan sketsa tinta hitam ‘Oepatjara Penandatanganan Naskah Linggarjati," papar Ibas.

Tak hanya Bung Henk, Ibas juga menyebut GM Sidharta, ilustrator yang bekerja di Harian Kompas dengan karikatur-karikaturnya yang penuh makna.

“Sementara itu, ilustrator Indonesia saat ini, ada Bung Ario Anindito, hadir membawa karya ilustrasinya mendunia. Karya ilustrasi ‘Star Wars’ yang dijadikan komik terkenal. Contoh kecil seorang ilustrator yang dapat membawa semangat baru dalam dunia seni visual dengan cara yang unik dan segar,” jelas Ibas dengan bangga.

Lebih dalam lagi, Ibas menyampaikan bahwa dunia ilustrasi kekinian tidak hanya melihat garis dan warna sebagai elemen estetika semata “Tapi juga juga sarana untuk menyampaikan cerita, membangkitkan emosi, bahkan mengajak kita berpikir tentang isu-isu penting sekitar untuk berbagai sektor, betul ya?” yang langsung direspon “Betul..” oleh seluruh peserta.

Lebih lanjut Edhie Baskoro Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini menyampaikan peran penting ilustrator sebagai agent of change (agen perubahan), solusi mandiri, mengisi ruang-ruang kosong melalui kreatifitas.

“Indonesia butuh solusi mandiri. Kita perlu isi ruang yang kosong. Kita isi ruang pengangguran menjadi ruang penuh kreatifitas yang produktif melalui seni ilustrasi,” tegas Ibas.

Menurut Ibas, peluang-peluang ini bisa diwujudkan dengan terus berkolaborasi lintas lini, antar tingkat pusat dan daerah. “Kami Partai Demokrat terus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo, agar dua hal besar, pengangguran dan kemiskinan itu bisa kita antisipasi dan kita tekan sebaik-baiknya,” lanjutnya.

Ibas menutup sambutannya dengan optimis agar para ilustrator handal Indonesia bisa terus berkarya memajukan negeri. “Saya harap seluruh ilustrator Indonesia, bisa terus berkarya, kompak, dan saling menguatkan. Menjaga warisan intelektual dan komunikasi budaya bangsa dalam bingkai Kebhinekaan Tunggal Ika untuk kemajuan Ibu Pertiwi. Ilustrasi bukan hanya ekspresi diri, melainkan bentuk narasi visual kehidupan dan identitas bangsa,” pungkasnya.

Emannuelle Elizabeth, seorang book illustrator, yang pernah berkolaborasi dengan Pixar untuk poster film Disney “Turning Red”, menjadi salah satu peserta yang menyampaikan aspirasinya.

“Dunia illustrasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Namun saya melihat teman dari daerah yang memiliki potensi luar biasa, harus berhadapan dengan keterbatasan akses, tidak cukup exposure, dan pendidikan yang kurang. Oleh karena itu, kami berharap ada sebuah program inkubasi bagi ilustrasi dari pemerintah. Residensi, wadah ilustrator untuk berkolaborasi dan belajar. Kami juga berharap ada program internship bimbingan dari expert luar negeri yang berpengalaman untuk membimbing bagaimana standar global itu,” paparnya.

Acara ini dihadiri oleh banyak ilustrator muda Indonesia yang berbakat dan berprestasi. Beberapa di antaranya Emannuelle Elizabeth, Erika Richardo, Faza Ibnu Ubaidillah, Dinda Puspitasari, Yessi Mullianawati, Uti Nilam, dan banyak lagi.

Hadir pula Anggota FPD DPR RI Marwan Cik Asan, Rizki Natakusumah, Rinto Subekti, dan Wastam.

tag: #mpr  #ibas  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
RAMADHAN 2025 H ABDUL WACHID
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
RAMADHAN 2025 M HAEKAL
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement