JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) — Politikus PAN, Dradjad Hari Wibowo menyarankan agar Kanisius membatalkan penghargaan yang mereka berikan kepada Ananda Sukarlan. Alasannya, tindakan Ananda Sukarlan yang melakukan walk-out saat Anies Baswedan pidato atas undangan Kanisius, telah merusak nama Kanisius sendiri.
Dradjad mengatakan, insiden walk out telah merusak nama Kanisius sendiri. "Sekarang timbul kesangsian, apakah Kanisius berhasil mengajarkan nilai-nilai Pancasila?” kata Dradjad, Rabu (15/11).
Tindakan Ananda Sukarlan, menurut Dradjad, menunjukkan sikap yang memalukan. Tidak Pancasilais, tidak bisa menerima kekalahan dalam demokrasi, tidak menghargai orang lain.
"Di sisi lain, salah satu pelaku, yaitu Ananda Sukarlan, adalah alumni yang memperoleh penghargaan dari Kanisius,” ungkap dia.
Dradjad menyarankan, Kanisius sebaiknya membatalkan penghargaannya kepada Ananda Sukarlan. Ini agar tidak muncul kesan bahwa Kanisius menoleransi insiden walk out tersebut.
Dradjad memberi contoh dengan tindakan Kota Oxford di Inggris. Oxford membatalkan penghargaan kepada Aung San Suu Kyi (ASSK) karena tidak ingin diasosiasikan dengan sikap diam ASSK dalam pembersihan etnis Rohingya.
"Ini hanya saran. Tentu terserah Kanisius dan alumninya untuk memutuskan,” ungkapnya. (aim)