JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Budayawan Taufiq Ismail gundah dengan praktek korupsi yang melanda bangsa Indonesia. Sebab makin hari bukan berkurang namun justru semakin banyak pelaku atau jumlah koruptor.
"Pada waktu itu (tahun 1960-an-red) koruptor baru sebesar tikus, jumlahnya hanya seregu. Namun, di tahun 2015 ini, koruptor sudah satu peleton," ujar Taufiq Ismail saat tampil pada acara Gerakan Anti Korupsi Nasional di kampus UI, Salemba, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Taufiq yang juga terlibat secara aktif dalam gerakan mahasiswa tahun 1960-an itu menggugah kalangan mahasiswa saat ini. Dia mengingatkan gerakan mahasiswa saat ini mustinya harus lebih bersemangat melawan persekongkolan korupsi yang semakin membesar.
Untuk itulah Taufiq menyemangati para mahasiswa yang hadir di kampus UI Salemba itu dengan pekik perjuangan melawan korupsi. "Lawan Korupsi, Lawan Korupsi. Lawan Korupsi," ujar Taufik yang mengenakan peci hitam berbalut tali kepala bertuliskan "Lawan Korupsi" itu.
Taufiq mengingatkan korupsi telah menjadi penghambat bagi bangsa Indonesia menjadi maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Sebab, korupsi telah terbukri menggerogoti kemampuan dan sumber daya bangsa Indonesia untuk maju bersama.
Jika saat memuka orasi dengan pekik perjuangan melawan korupsi, saat hendak mengakhiri Taufiq yang juga pengasuh majalah sastra Horizon itu minta ijin membaca puisi hasil karyanya sendiri yang berjudul "Kami Makin Muak dan Bosan".(ris)