RAMALLAH (TEROPONGSENAYAN)--Seorang pejabat senior Palestina pada Kamis (7/12/2017) mengatakan bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence "tidak diterima di Palestina" saat kunjungan regional mendatang setelah keputusan Gedung Putih untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Wakil presiden Amerika tidak diterima di Palestina," kata Jibril Rajoub, seorang anggota senior Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmud Abbas, kepada AFP.
Rajoub juga memberi isyarat bahwa Abbas tidak akan bertemu dengan Pence selama rencana kunjungannya akhir bulan ini.
"Dan Presiden Abbas tidak akan menyambutnya karena pernyataan yang dia buat" tentang Yerusalem.
Abbas belum membuat komentar serupa dan kantornya tidak dapat segera dimintai keterangan.
Gedung Putih pada Kamis memperingatkan bahwa membatalkan rencana pertemuan antara Abbas dan Pence setelah perubahan kebijakan AS untuk Yerusalem akan menjadi "kontraproduktif."
Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu dalam sebuah langkah yang membuat marah para pemimpin Palestina, tetapi dianggap bersejarah oleh Israel.
Pence dijadwalkan mengunjungi Israel dan wilayah Palestina sebelum perayaan Natal, demikian laporan AFP. (plt/ant)