JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menegaskan ISIS tidak mungkin bisa berkembang besar di Indonesia. Apalagi menjadikan Indonesia sebagai basis ISIS. Alasannya, kata Mahfudz, di kalangan radikal sendiri terjadi perpecahan.
Menurut Mahfudz, bahkan Al Qaeda yang menjadi induk lahirnya ISIS juga tidak setuju dengan cara-cara ISIS melakukan perjuangan. "Jadi basis ISIS itu tetap di Timur Tengah. Karena tujuan ISIS itu membangun kekhalifahan. Dan itu hanya bisa dilakukan di negera-negera Arab dan dipimpin oleh bangsa Arab sendiri," terangnya kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Lebih jauh mantan Ketua Fraksi PKS ini menjelaskan untuk ekspansi ke negara lain seperti Indonesia itu terlalu jauh. "Mereka ini hanya berupaya memobilissi kelompok-kelompok radikal. Lagipula sulit ISIS menjadi negara jika AS dan negara-negara Arab tidak menyetujui. Saat ini dengan kondisi yang ada, justru yang paling diuntungkan ya pedagang senjata,” tandasnya.
Terkait rencana pemerintah ingin menerbitkan Perppu untuk mencabut kewarganegaraan, Mahfudz melihat hal itu tidak mungkin bisa dilakukan. ”Pasal ini berbahaya. Karena siapa yang memberikan label radikal? Ini kan bisa subjektif penilaiannya. Seharusnya memang menggunakan hukum pidana, tapi masalahnya mereka kalau dituduh melakukan pidana di negara lain, tapi negara ISIS itu kan belum ada,” imbuhnya. (ec)