Berita
Oleh M Anwar pada hari Sabtu, 27 Jan 2018 - 08:15:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Demokrat: Penunjukan Polisi Aktif sebagai Pj Gubernur Mengganggu Demokrasi

642297_04472911072017_Demokrat_bendera.jpg
Partai Demokrat. (Sumber foto : dok istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Partai Demokrat menilai usulan Mendagri Tjahjo Kumolo mengangkat pejabat aktif kepolisian menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jabar dan Sumut dapat mengganggu jalannya demokrasi. Ia meminta Presiden Joko Widodo dapat menjaga marwah Pilkada agar tetap adil dan demokratis.

"Kami berharap semoga Presiden Jokowi bisa mengingatkan Mendagri Tjahjo Kumolo untuk tidak memaksakan kehendaknya tersebut," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi, Jumat (26/1/2018).

Menurutnya Jawa Barat dan Sumut menjadi daerah yang penting terkait pilkada 2018. Jabar menjadi provinsi terbanyak penduduknya di pulau Jawa, juga Sumut terbanyak di Sumatra.

Pelaksanaan Pilkada di kedua tempat ini tentu akan mendapatkan perhatian yang luas. Oleh karenanya, diharapkan pilkada dapat berjalan demokratis, fair dan berkeadilan. Hak rakyat untuk memilih harus dijamin sepenuhnya dari segala bentuk dan potensi manipulasi.

Namun, Didi menilai, kebijakan mengangkat polisi aktif sebagai Pj Gubernur Jabar dan Sumut berpotensi mengganggu lahirnya demokrasi. Menurut Didi, di kedua wilayah tersebut ada calon partai tertentu sehingga keputusan Mendagri membuat banyak yang bertanya-tanya apakah hal ini untuk melindungi kepentingan calon-calon partai tertentu itu.

"Kebijakan ini patut disayangkan. Karena, akan berpotensi bisa mengganggu lahirnya demokrasi yang bersih dan fair karena bisa berimplikasi kepada potensi tidak netralnya aparat dalam mengawal dan menjaga demokrasi," ujarnya. (aim)

tag: #partai-demokrat  #pilkada-serentak-2018  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement