JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Perdagangan (Kemdag) berencana merevitalisasi 1.000 pasar tradisional. Program itu sebagai salah satu komitmen Kemdag untuk mengembangkan perdagangan dalam negeri.

“Pembangunan atau revitalisasi 1.000 pasar di tahun-tahun berikutnya selama lima tahun,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel saat rapat kerja dengan Komite II DPD RI.

Laporan bagian pemberitaan DPD RI yang diterima TeropongSenayan, Jumat (3/4/2015) menyebutkan tahun 2015 Kemdag merencanakan pembangunan atau revitalisasi 935 pasar tradisional. Masing-masing 182 unit melalui mekanisme dana transfer TP (Tugas Pembantuan)dan 753 unit melalui mekanisme dana transfer DAK (Dana Alokasi Khusus).

Selain merevitalisasi pasar tradisional, beberapa program pengembagan perdagangan dalam negeri lainnya adalah memperlancar distribusi bahan pokok dan program perlindungan konsumen seperti pemberdayaan dan perlindungan konsumen, serta peningkatan pengawasan barang beredar.

"Arahnya menuju peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan untuk mengatasi kelangkaan stok serta disparitas dan fluktuasi harga," ujarnya.

Rachmat Gobel menjelaskan, untuk mewujudkan program percepatan (quick wins) pemerintah membangun atau merevitalisasi 5.000 pasar tipe A dan B, Kemdag memperoleh anggaran Rp 1,036,8 triliun melalui mekanisme dana transfer TP. Alokasi tersebut menambah anggaran sebelumnya, sehingga total anggaran Kemdag tahun 2015 Rp 3,532 triliun.

Sementara itu, alokasi melalui mekanime dana transfer DAK Rp 256 miliar. Dana ini untuk membangunan atau merevitalisasi pasar di 135 kabupaten/kota. Selain DAK ini, tahun 2015 Kemdag juga mendapat DAK reguler Rp 819,9 miliar untuk membangun atau merevitalisasi pasar di 351 provinsi dan kabupaten/kota.(al)