YOGYAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Setelah terjadi lagi kecelakaan fatal proyek pembangunan infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menghentikan untuk sementara waktu (moratorium) seluruh pekerjaan proyek infrastruktur berat di atas permukaan atau melayang.
"Pagi ini, saya sudah perintahkan, seluruh pekerjaan berhenti sementara waktu, mulai dari tol, LRT dan jembatan yang membutuhkan pekerjaan berat di atas, elevated, untuk diaudit Komite Keselamatan Konstruksi," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di Yogyakarta. Selasa (20/2/2018).
Penegasan itu dia katakan berlatar lengan gelagar tiang tumpuan (pier head) di salah satu titik proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan menyebabkan korban tujuh pekerja luka-luka, pada pukul 03.40 WIB hari ini.
Sebelum kejadian ini, beberapa peristiwa mirip dengan kejadian ini sudah kerap terjadi di Indonesia.
Menurut dia, setelah diaudit KKK, pada setiap proyek dengan pekerjaan berat melayang tersebut, bisa atau tidak diteruskan ada di KKK. "Jadi, lanjut atau tidak lanjut tergantung hasil audit," kata dia.
Dia katakan, Kementerian PUPR juga sudah menghentikan sementara pekerjaan jembatan di Papua yang seharusnya hari ini (20/2) dilakukan pengangkatan. Proses yang mengharuskan komponen utama infrastruktur itu diangkat, diinstruksikan dihentikan sementara dulu.
"Hari ini jam 12.30 WIB, saya undang pihak terkait untuk membicarakan masalah ini di Kementerian PUPR Jakarta," kata Hadimulyono.
Dia juga menyatakan, pelajaran yang bisa dipetik adalah lemahnya pengawasan karena ini pekerjaan rutin.
Ketika ditanya sampai kapan penghentian sementara itu, dia menjawab, tergantung hasil audit KKK. (plt/ant)