JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira mengatakan, saham PT Waskita Karya. Tbk langsung melorot menyusul insiden jatuhnya cetakan beton proyek tol Becakayu. Waskita merupakan kontraktor yang menggarap proyek infrastruktur tersebut.
"Harga saham Waskita langsung terkoreksi -1,74% di sesi perdagangan hari ini (di Bursa Efek Indonesia/BEI). Sebelumnya diharga 2.010 per lembar saham. Cukup drastis melorotnya," ujar Bhima saat dihubungi TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (20/02/2018).
Selain itu, lanjut dia, banyaknya insiden infrastruktur termasuk insiden Becakayu dapat mempengaruhi kepercayaan investor terhadap BUMN konstruksi tersebut.
"Pasti berpengaruh ke kepercayaan investor terhadap PT Waskita selaku kontraktor proyek jalan tol. Insiden ini juga bukan pertama terjadi dalam proyek yang dikerjakan BUMN. Ini pelajaran penting bagi pemerintah dan BUMN agar perencanaan proyek dan manajemen pengawasan proyek dilakukan secara serius," tandasnya.
Yang jelas, kata dia, terkoreksinya harga saham milik Waskita Karya pada hari ini ditambah lagi dengan kebijakan moratorium sejumlah proyek infrastruktur menandakan adanya ketidakpercayaan dari kalangan investor.
"Tandanya kepercayaan investor akan turun. Apalagi proyek elevated atau yang melayang ditunda oleh Kemenpupera. Efeknya jangka panjang," katanya.
Menyikapi kondisi demikian, Bhima menyarankan pemerintah untuk mengambil beberapa langkah strategis guna memulihkan kembali kepercayaan investor.
"Manajemen Waskita harus lakukan audit pengerjaan seluruh proyek konstruksi. Audit total hasilnya harus transparan. Biar kepercayaan investor pulih lagi. Bisa segera lakukan RUPS luar biasa untuk evaluasi proyek. Bahkan jika dimungkinkan ada pergantian direksi," pungkasnya. (plt)