JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika (KAA) tidak hanya menghasilkan tiga dokumen penting yaitu Pesan Bandung, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika, dan Deklarasi Palestina. Perhelatan yang digelar sejak 21 hingga 24 April ini berhasil melahirkan forum kerjasama parlemen negara selatan-selatan yang diberi nama Asian African Parliamentary Group (AAPG).
"Pusatnya ada di Indonesia karena kita sepakat sekretariat (AAPG) akan berada di sini (Indonesia)," kata Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) usai menutup Kenferensi Parlemen Asia-Afrika, Kamis (23/4/2015) malam.
Kerjasama parlemen antar negara selatan-selatan dinilai sangat strategis sebagai pendukung pemerintah di negara masing-masing untuk merealisasikan berbagai kesepakatan yang dihasilkan dari KAA seperti memperkuat solidaritas antar anggota negara selatan-selatan, mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan, dan membebaskan Palestina dari penjajahan.
"Selama ini kan belum pernah ada konferensi parlemen negara selatan-selatan yang menjadi bagian dari KAA. Padahal kerjasa sama antarparlemen itu juga penting," ujar Setya Novanto.
Konferensi Parlemen Asia-Afrika menghasilkan 25 poin kesekapakatan yang ditandatangani oleh 31 delegasi. Kesepakatan tersebut dibingkai dengan kalimat "Towards stronger partnership for world peace and prosperity". (al)