JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryani SF Motik meminta pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Langkah itu, menurut Suryani, sebagai upaya untuk membangun struktur ekonomi yang baik. Sebab, ia menilai, pemerintah tidak serius dalam membangun struktur atau fundamental ekonomi secara kuat.
"Kalau harapkan UKM, langsung sendiri, tidak mungkin, mesti ada perusahaan BUMN yang trading, yang buka pasar. Itu tidak pernah dilakukan," kata Suryani dalam diskusi dengan tema "Bisakah Bersatu Menghadapi Krisis Rupiah" di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2018).
"Malaysia selain dijembatani oleh BUMNnya, keluar cari pasar, setelah dapat pasar, kasih kesempatan di bawah, dikontrol, diberi tambahan modal, dibimbing, itu yang dilakukan oleh negara-negara seperti Malaysia, Thailand," tambahnya.
Suryani melanjutkan, salah satu contoh yang paling nyata adalah produk-produk dari jual beli on line, rata-rata produknya itu dari luar negeri seperti China. Ia pun mempertanyakan perlindungan produk dalam negeri yang seharusnya bisa dijual melalui on line.
"Kita tidak pernah serius, pasar di luar saja tidak bisa, pasar di dalem juga jebol. Misalnya online, ini daya beli tidak turun, yang ada shifting, itu barangnya siapa yang dibeli? 78 persen produk Cina. Mulai dari blibli.com, bukalapak. Beli sepatu bukan sepatu gmGarut. Pabrik rata-rata turun 30%, emang ada penurunan. Kalau pemerintah berperan," katanya.(yn)